Rabu, 07 April 2010

Pil Wireless dan Ponsel Khusus Pasien Diabetes

Teknologi wireless ketika dihubungkan dengan dunia kesehatan kelihatannya bisa berjalan dengan baik. Sebuah alat canggih dan mengesankan buatan Qualcomm, sebuah Pil Wireless dan ponsel khusus diabetes.
Chip yang berukuran mini bukan saja cuma bisa dimasukkan ke dalam piranti elektronika seperti ponsel saja. Tapi juga bisa diselundupkan kedalam badan manusia. Caranya yaitu dengan menempelkan dengan sebuah pil yang harus ditelan.
Dijelaskan oleh Don Jones, Vice President Qualcomm Health & Life Science, chip tersebut ketika sudah ditelan nantinya tidak berfungsi sebagai obat yang menyembuhkan, tapi sebagi alat wireless saja.
“nantinya bisa dimanfaatkan macam-macam, seperti untuk mendeteksi orang yang sudah menelan pil tadi, sensor atau keperluan medis lainnya” kata seorang wartawan di sela-sela ajang Qualcomm Editor’s Day, di San Diego Amerika Serikat.
Lain lagi dengan perangkat lain yang dipamerkan, yaitu ponsel yang khusus dibuat untuk pasien diabetes. Di bagian bawah ponsel tadi ada tanbahan perangkat yang bisa digunakan pasien untuk sekedar memeriksa kadar gula di darahnya. Sehingga bisa lebih efektif untuk mengontrol kesehatan.
Kalau dilihat sekilas, ponsel ini tidak beda dengan ponsel lain secara umum. Cuma di bagian keypad ponsel ini dibuat lebih besar.
“Ini memang disengaja, sebab ponsel ini lebih banyak untuk orang yang sudah tua” kata Jones.
Alat ini bisa diandalkan dan selaras dengan prosedur kesehatan. Sebab, Qualcomm juga menggandeng sebuah industri farmasi dan alat kesehatan untuk menjamin kualitas dari alat-alat tersebut.

Kulit Manusia Jadi Layar Sentuh

Di masa depan, bisa saja manusia cuma membutuhkan telapak tangan atau lengannya sendiri untuk telpon. Cikal bakal teknologi tersebut saat ini sudah ada, yaitu teknologi yang disebut Skinput.
Skinput (skin input) yang dikembangkan Microsoft bekerjasama dengan Carnegie Mellon di Amerika Serikat, menjadikan kulit manusia sebagai media touchscreen atau layer sentuh untuk navigasi gadget.
Perangkat skinput yang dipasangkan di lengan, mampu mendeteksi level suara yang ada ketika kulit ditekan, sehingga mampu membedakan perintah yang diberikan. Sebuah proyektor kecil menampilkan layer di kulit yang dipergunakan tadi.
Prototype skinput ini menggunakan teknologi nirkabel untuk mentransfer komando menuju perangkat tertentu, misalnya ponsel, iPod, hingga computer.
Sampai saat ini, skinput bisa digunakan untuk mendeteksi lima lokasi input dengan akurasi 95,5 persen
Tapi teknologi ini masih dalam tahap pengembangan. Ada 20 relawan yang sampai saat ini sedang diuji coba, semua melaporkan merasa puas dengan navigasi skinput yang sangat mudah. Bisa jadi kedepannya skinput termasuk teknologi yang sangat menjanjikan.