Jumat, 28 Mei 2010

Tips Membeli Laptop Bekas

Membeli laptop/notebook bekas bisa menjadi pilihan yang cukup menyenangkan.
Misalnya saja, kita ingin menghemat biaya atau cuma sekedar ingin membelikan anak supaya melek komputer. Apapun alasannya, ada tips sederhana yang bisa dijadikan patokan kalau kita ingin membeli laptop bekas yang ada kualitasnya.

1. Perhatikan Kondisi Fisik
Casis.
Perhatikan dengan cermat kondisi fisik laptop bekas. Kondisi dari casis menunjukkan apa laptop bekas tadi di rawat dengan baik. Perhatikan dengan seksama semua bagian dari casis sehingga kita tidak menyesal di kemudian hari karena kurang teliti melihat kerusakan yang ada.

Layar Laptop.
Layar LCD laptop merupakan salah satu komponen yang paling mahal. Pastikan kondisi layar masih dapat berfungsi dengan baik.

Keyboard dan Touchpad.
Pastikan kondisi keyboard dan touchpad masih berfungsi dengan baik. Kalau perlu tekan satu persatu tombol yang ada untuk memastikan masih berfungsi atau tidak, atau ada kerusakan atau tidak. Karena mengganti keyboard dan touchpad, selain membutuhkan biaya, juga tidak mudah seperti mengganti desktop.

2. Perhatikan Komponen di dalam Laptop.
Prosesor.
Saat sekarang ini, lebih baik kita membeli laptop bekas dengan prosesor minimal Pentium IV. Prosesor ini masih bisa menjalankan sistem operasi modern seperti Windows XP dengan cukup baik.

Memori.
Memori RAM biasanya harganya relatif murah. Teliti kapasitas RAM dan periksa apa bisa di upgrade dengan mudah, seandanya kita ingin mengupgrade. Kita sarankan mempunyai RAM minamal 512 Mb.

Kapasitas Hardisk
Laptop lama mungkin saja mempunyai kapasitas hardisk maksimal 40 Gb, malah ada juga yang Cuma 10 Gb. Pilihlah kapasitas yang mencukupi untuk menyimpan dan mengolah data.

Batre.
Batre laptop bekas biasanya lemah. Coba untuk dipikir ulang apa perlu untuk mengganti dengan yang baru. Seandanya laptop cuma untuk dipakai di rumah, mungkin kita tidak memerlukan batre baru sebab kita bisa menggunakan daya listrik. Tapi kalau digunakan untuk aktifitas di luar, ya dengan terpaksa kita harus membeli batre baru, padahal harganya tidak murah.

3. Tanya pada diri sendiri
Yang terakhir yang perlu kita perhatikan adalah bertanya pada diri kita sendiri, apa kita sudah betul-betuk mantap untuk membeli laptop bekas. Apa laptop bekas tadi bisa bertahan cukup lama, atau apa tidak lebih baik kita menunggu sampai kuat untuk membeli yang baru. Harga laptop baru semakin lama semakin terjangkau seiring dengan kemajuan teknologi. Tapi kalau kita sudah betul-betul mantap untuk membeli laptop bekas dengan berbagai macam pertimbangan, gak ada salahnya membeli.

Kekuatan Batre yang Sesungguhnya pada Notebook

Di iklan-iklan notebook, biasanya selalu dicantumkan lamanya kekuatan batre. Misalnya, batre tahan sampai 5 jam penggunaan. Tapi begitu notebook tersebut digunakan, baru 3 jam anda sudah harus men-charge ulang. Jadi apakah produsen notebook itu bohong, atau ada yang salah? Berikut ni adalah penjelasannya.
1. Pada umumnya, kekuatan batre diuji dengan aplikasi bernama MobileMark. Saat menjalankan pengujian, secara praktis notebook tidak menjalankan apa-apa, misalnya tidak terkoneksi ke Wi-Fi, tidak sedang memutar CD, tidak ada perangkat tambahan dan lain-lain. Hasil pengujian inilah yang dijadikan referensi untuk menentukan lamanya kekuatan batre. Sementara saat notebook kita gunakan sendiri, kondisinya tetnu tidak sama seperti saat pengujian. Yang mengakibatkan daya tahan batre tidak sama seperti yang diiklankan.
Hal ini bisa dianalogikan dengan konsumsi bahan bakar pada kendaraan bermotor. Bila ada yang mengklaim sebuah kendaraan membutuhkan 1 liter BBM untuk 50 km. itu karena kendaraan tersebut dijalankan secara terus menerus dalam kecepatan konstan, tanpa ada proses berhenti dan jalan lagi.
Bila hal ini dipraktekkan pada kegiatan berkendaraan sehari-hari, tentu rasio 1:50 itu tidak akan terbukti. Sebab di jalan tentu kita terkena macet, jalan sedikit terus berhenti lagi. Hal seperti itu bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar.
2. Cara kita menggunakan notebook tentu berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang doyan main game di notebook, ada yang Cuma untuk mengetik saja, dan sebagainya.
3. Semakin lama anda memiliki sebuah notebook, keefektifan batrenya akan terus menurun. Ditambah dengan proses charging berulang-ulang, ketahanan batrenya pasti berkurang. Itulah kenapa banyak orang yang menjual batre untuk notebook-notebook keluaran lama. Karena batre, misalnya Li-ion memiliki umur rata-rata 2 sampai 3 tahun

Informasi lebih lanjut:
http://blogs.amd.com/patmoorhead/2009/04/01/why-your-notebook-battery-life-never-quite-seems-equal-to-the-claims/

(PC Mild)

Tip singkat seputar Batre Notebook

• Rajin-rajinlah melakukan defrag hardisk, karena proses defrag mebantu pengaturan data menjadi lebih efisien. Yang artinya, hardisk akan bekerja lebih cepat dalam mencari file, dan lebih sedikit membutuhkan daya. Efeknya memang sangat minim sekali, tapi setidaknya bisa turut berpartisiasi dalam menghemat batre.
• Level brightness di notebook juga bisa berperan dalam menghemat batre. Semakin terang layar, semakin banyak menghabiskan daya. Buat yang malas melakukannya lewat kombinasi Windows Mobility Center, anda bisa melakukannya lewat kombinasi tombol tertentu di notebook. Setiap notebook mempunyai kombinasi berbeda-beda. Contohnya di Acer 4520, kombinasinya adalah tombol Fn + panah kiri
• Mematikan screen saver juga dipercaya bisa menghemat batre.
• Membuka aplikasi terlalu banyak saat menggunakan batre juga salah satu hal yang bisa menyedot batre. Agar lebih hemat, jalankan satu atau dua aplikasi saja sekaligus. Selain itu, aplikasi yang terkenal berat seperti pengolah grafis atau bahkan game, menyedot daya lebih banyak apabila dibandingkan dengan spreadsheet atau word processor.
• Kalau cara berikut ini jelas butuh biaya, sebab anda harus menambah RAM. Pada sistem yang memiliki ram sedikit, otomatis akan lebih sering memanfaatkan virtual memory yang notabene mengambil dari hardisk. semakin sering sistem membaca virtual memory, maka hardis akan lebihe banyak bekerja, dan daya yang dibutuhkan semakin banyak. sementara bila ram-nya lebih dari dari cukup, sistem akan memanfaatkan ram danlebih sedkit menggunakan virtual memory. yang artinya kerja hardisk tidak terlalu banyak. dan lagi antara daya yang dibutuhkan ram dan hardisk, lebih besar hardisk.
• Banyak pengguna yang tidak sadar, saat menggunkan notebook, softcase-nya tetap dipakai untuk menutupi permukaan luar notebook. Hal ini tidak baik, karena bisa menghalangi sirkulasi udara panas yang keluar dari notebook, serta bisa berpengaruh terhadap umur batre.
• Masih ada kaitannya dengan panas, jangan pernah menaruh notebook di bawah sinar matahari langsung atau ditaruh di dalam mobil yang di parkir di area yang terbuka. Temperatur tinggi merupakan musuh dari segala komponen elektronika.
• Trik ini berlaku hanya untuk notebook yang menggunakan batre jenis Ni-Mh yang biasa terdapat di notebook keluaran lama. Ada sebuah problem bernama memory effect, yang berkaitan dengan kehilangan daya charge akibat proses charging yang setengah-setengah. Atau dengan kata lain, batre baru habis setengah, tapi sudah di charge lagi. Problem ini bisa diatasi dengan cara menghabiskan daya batre secara total, lalu di charge lagi hingga penuh.
• Mengganti driver hardware juga dipercaya bisa turut menghemat penggunaan batre. Karena pada umumnya, driver baru dirancang untuk lebih efisien dan lebih sedikit memakan daya.
• Pastikan anda menggunakan adaptor asli atau penggantinya, tapi yang spesifikasinya sesuai. Ketidaksesuaian spesifikasi bisa mengakibatkan overload, merusak batre, bahkan merusak notebook.
• Jika anda berencana untuk tidak menggunakan notebook dalam jangka waktu yang cukup lama, pastikan batre sudah terisi sekitar 40%. Setelah itu copot batrenya dari notebook, dan simpan di tempat yang sejuk dan kering.
(PC Mild)

Berani Ambil Resiko Sejak Bayi

Siapa bilang bayi tidak berani mengambil resiko? Angka hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 60% bayi memiliki pembawaan berani mengambil resiko (adventure), sedangkan 40% sisanya lebih hati-hati. Selain itu, dalam pengamatan sehari-hari pun akan terlihat dengan mudah. Mereka yang tengah belajar merambat, contohnya, akan coba-coba naik ke atas tempat tidur, padahal belum tentu bisa dan resikonya akan terjatuh. Toh semangat untuk mengambil resiko jatuh tak menyurutkan langkahmereka. Begitu juga saat mereka belajar merangkak ke bawah tempat tidur, membalik-balikkan selimut, memanjat-manjat, dan sebagainya. Pada prinsipnya, manusia dibekali insting untuk bertahan hidup. Salah satunya yang dengan menjelajah. Dengan menjelajah manusia lebih mengenal lingkungan sekitarnya, sehingga lebih siap menghadapi berbagi kemungkinan. Keinginan manusia mengenal lingkungan ini tidak terkait dengan usia. Umumnya manusia sudah menunjukkan keinginan untuk menjelajah sejak bayi. Ulah menjelajah ini meski bersifat konstruktif, sekaligus mengandung resiko. Bukankah saat menjelajah anak sangat berpeluang terantuk saat merangkak ke kolong tempat tidur ataupun terpeleset saat memanjat?
Yang pasti mengenalkan resiko bertujuan menstimulasi pertumbuhan dan perkembangannya, di samping membuat anak lebih siap untuk melindungi dirinya sendiri. Sebaliknya dampak tidak memperkenalkan resiko pada anak bisa mengundang bahaya karena anak jadi tidak belajar melindungi diri sendiri. Melihat teman-teman seumurnya mampu melakukan banyak hal, sementara ia tidak, tentu berpotensi memunculkan rasa rendah diri.

(Dunia Bayi)

Rabu, 26 Mei 2010

Finger Food & Motorik Halus si Kecil

Finger food membuat si kecil berekplorasi dengan cita rasa. Tak hanya itu, dengan menjumput makanannya sendiri, keterampilan motorik halus bayi juga jadi terlatih
Yang termasuk finger food (istilah yang sering digunakan untuk makanan yang dapat dipegang oleh tangan atau jari bayi), adalah jenis makanan kudapan atau camilan (snack) contoh paling umum adalah biskuit khusus bayi yang banyak dijual di pasaran. Namun finger foof tak terbatas hanya biskuit, sayuran, buah-buahan, atau makanan olahan lainnya yang bisa digenggam bayi juga merupakan makanan jenis ini.
Sesuaikan bahan-bahan yang memang diperkenankan per tahapan usia bayi. Untuk bayi usia 6 bulan misalnya, bahan yang disarankan hanya golongan serelia (beras putih, beras merah, atau havermut), sayuran (kacang hijau, kentang, labu, ubi, atau mentimun) dan bauh-buahan (pisang, avokat, apel, dan pir)
Memasuki usia 7-8 bulan, bahan makanan bisa semakin beragam, seperti sayuran (asparagus, wortel, bayam, brokoli, sawi, kembang kol, bit, lobak), buah-buahan ( mangga, peach, mentimun suri), dan sumber protein (daging ayam, sapi, hati, tahu, tempe). Hindari produk olahan susu (keju, krim, yoghurt) di masa perkenalan awal karena dikhawatirkan dapat menjadi pencetus alergi. Namun setelah memasuki usia 9 bulan pemberian bahan makanan produk olahan susu tersebut sudah diperkenankan.
Bahan manakan seperti yang telah disebutkan tadi dapat diolah menjadi aneka ragam finger food. Yang patut diperhatikan adalah teksturnya. Pada tahap awal pemberian (usia bayi 6 bulanan) finger food harus masih bertekstur lembut. Baru ketika usia bayi menginjak 9 bulan, finger food bisa dibuat dengan tekstur lebih kasar. Mislnya dengan membuat makanan olahan dari bahan daging ayam atau sapi cincang (nuget).
Perhatikan juga ukuran. Berikan finger food dalam ukuran yang dapat digenggam oleh tangan mungil bayi (tidak terlalu besar atau kecil). Ukuran cemilan yang terlalu kecil dapat membuat bayi tersedak. Sementara potongan yang terlalu besar malah tidak bisa digenggamnya. Masih berkaitan dengan keamanan agar tidak membahayakan bayi, beberapa sayuran tertentu, seperti wortel, buncia, labu, asparagus, brokoli, kembang kol, dan lobak hendaknya direbus terlebih dahulu agar lebih lunak.
(Dunia Bayi)

Bentuk Ketidakcocokan Bayi dengan Susu Formula

Efek dari ketidakcocokan bayi dengan susu formula yang ia konsumsi yang paling sering muncul adalah timbulnya ruam-ruam pada pipi dan bagian tubuh yang lain. Ada juga dengan gejala kolik yang berulang, muntah, diare, berat badan susah naik, batuk berulang, dan sebagainya. Menurut penelitian, bayi yang mengkonsumsi formula lebih besar kemungkinannya untuk mengalami diare, infeksi saluran nafas, obesitas, dan penyakit diabetes di kemudian hari daripada bayi yang mendapat ASI.
Karenanya, sedapat mungkin upayakan selalu pemberian ASI eksklusif mengingat ASI mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk perkembangan dan kematangan sel-sel usus bayi. Dengan begitu, pertahanan usus bayi lebih baik dan relatif lebih tahan terhadap penyakit.

Senin, 24 Mei 2010

Pemberian Susu Formula pada Bayi

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi sampai umur 6 bulan pertama. Untuk itu sedapat mungkin, ASI tetap diberikan meski ibu harus bekerja. ASI tidak dianjurkan diberikan kepada bayi hanya jika ibu terinfeksi berat karena HIV, mengidap kanker (yang mengharuskan ibu mengkonsumsi obat-obatan), mengidap kanker payudara atau kelainan anatomi payudara, baru saja menjalani operasi atau mengalami luka yang meninggalkan jaringan parut dan menyebabkan ASI tidak bisa keluar, ibu sakit dan harus dirawat di rumah sakit, ibu bekerja ke luar kota sehingga bayi tidak mempunyai cadangan ASI untuk dikonsumsi, atau bayi terpisah dari ibunya karena ibu meninggal. Pada keadaan itu, mau tak mau, bayi harus mendapatkan susu formula.
Ada 3 jenis susu formula:
1. Susu formula berbahan dasar susu sapi
2. Susu formula berbahan dasar kedele (soya)
3. Susu formula elemental atau susu formula dengan protein yang dihidrolit.
Ketiganya berbeda dalam komposisi lemak, karbohidrat, dan proteinnya. Susu dari bahan dasar kedele (nabati) kandungan karbohidratnya tindak mengandung laktosa. Sedangkan, yang membedakan susu hidrolisat dibandingkan susu sapi atau nabati adalah ukuran molekul proteinnya yang dibuat lebih kecil lagi. Tingkat hidrolisat protein dibagi menjadi parsial dan ekstensif. Contoh formula protein terhidrolisat parsial adalah susu hipoalergenik yang biasanya mengandung HA. Sedangkan formula hidrolisat ekstensif mempunyai molekul protein <10 kDa. Formula jenis ini baik digunakan untuk bayi-bayi yang alergi terhadap protein susu sapi.
Bayi yang normal (tak masalah dengan alergi) bisa mengkonsumsi susu formula berbahan dasar susu sapi. Sedangkan bayi dengan riwayat alergi dalam keluarga (ayah, ibu, atau saudara kandung menderita asma, sering bersin-bersin, atau menderita eksim kulit) bisa dipertimbangkan untuk diberi susu formula hidrolisat parsial. Hanya saja susu ini memang sulit ditemui dan harganya pun mahal.
Sementara untuk bayi yang alergi terhadap susu sapi, pertimbangkan untuk menggunakan susu formula kedele atau susu hidrolisat protein ekstensif. Namun menurut penelitian sekitar 30% bayi yang alergi susu sapi biasanya alergi susu kedele pula. Waspadai hal itu. Pemilihan susu formula untuk bayi juga harus memperhatikan usia dan kebutuhan nutrisinya (dapat dilihat dalam komposisi gizinya). Komposisi nutrisi untuk bayi di bawah 6 bulan belum sebesar kebutuhan usia di atasnya.

Rabu, 19 Mei 2010

Mengapa ASI Terasa Kurang dan Bagaimana Solusinya

Sebelum usia 4 bulan, ada ibu yang merasa ASI-nya keluar sedikit, sementara bayinya tak henti-hentinya minta menyusu. hal ini disebabkan bayi memang lebih sering lapar dan minta menyusu. Di usia 2-3 bulan, misalnya, bayi sedang mengalami percepatan pertumbuhan, sehingga ia sering ingin menyusu, sampai ibu terkadang tidak bisa melakukan kegiatan dan aktifitas apapun. Di saat itulah, ibu sering frustasi dan merasa ASI-nya kurang.
Sebetulnya yang terjadi adalah kurangnya rasa percaya diri ibu. Jika ibu merasa ASI-nya kurang, maka ASI akan benar-benar kurang. Sebaliknya kalau ibu merasa ASI-nya cukup, maka ASI akan cukup. Jadi sebetulnya yang harus dijaga dan dikuatkan adalah tekad ibu dalam memberikan ASI eksklusif.
Produksi ASI yang berkurang bisa disebabkan berbagai faktor, misalnya frekuensi menyusui yang kurang atau tidak rutin, sehingga bayi tidak efektif menyusu. Hal ini bisa karena ibu mulai bekerja kembali dan sulit mencari waktu untuk memerah ASI saat di kantor, kecapekan, atau sedang banyak pikiran. Keadaan inilah yang sering membuat ibu bekerja gagal memberikan ASI eksklusif.
Kondisi ibu yang banyak pikiran juga dapat menghambat hormon oksitosin yang menentukan keluarnya ASI. Tanpa oksitosin, ASI dari "pabrik susu" tak bisa mengalir ke "gudang susu". Meski ASI diproduksi tetap tak bisa mengalir. Oksitosinlah yang melakukan tekanan untuk menggerakkan otot yang melingkar di dalam "pabrik susu", sehingga terjadi kontraksi dan gudang susu mampu mengalirkan ASI. Dengan kata lain, faktor psikis sangat menentukan keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif.
Jika ibu merasa ASI-nya kurang mencukupi, lebih seringlah menyusui secara langsung (setiap ada kesempatan bersama bayi) meski hanya sebentar-sebentar. Bila memungkinkan bawalah bayi ke kantor di saat-saat menyusui. Dengan begitu produksi ASI tetap dirangsang. Tapi yang paling penting ibu harus pede bahwa ASI-nya mencukupi kebutuhan bayi. Berkaitan dengan itu, persiapkan diri sejak awal sebelum ibu masuk bekerja kembali. Kalau perlu berkonsultasilah dengan pakar ASI mengenai cara menjaga produksi ASI agar tetap lancar meski ibu bekerja.

Nikmatnya Dibuai Ayunan

Maunya, dengan kehadiran si kecil di rumah, ayah dan ibu tetap dapat melakukan rutinitas dengan tenang. Salah satu solusinya, sediakan ayunan bayi yang bisa naik turun agak lama. Ayunan bayi memberi efek nyaman seperti gendongan orang tua. Bayi bisa berayun lembut sambil tetap bermain. Sementara itu, ayunan bayi bisa dipindah-pindahkan kelokasi yang terlihat, misalnya saat orang tua beraktifitas di ruang makan, ruang keluarga, bahkan di teras belakang. Ayunan bayi dibuat dengan beberapa macam bentuk, sesuai ukuran dan kebutuhannya. Berikut beberapa jenis ayunan bayi:

1. Baby Bouncer
Bentuk ayunan ini menyerupai kursi malas untuk orang dewasa, namun bisa berayun ke atas-bawah. Saat bayi bergerak, baby bouncer akan berayun-ayun dengan sendirinya, orang tua tidak perlu ikut mengayun. Efek yang dirasakan bayi saat berada di baby bouncer seperti ditimang-timang. Pilihan harganya beragam, dari puluhan ribu hingga satu juta keatas, tergantung kualitas barang dan kelengkapannya. Baby bouncer yang di lengkapi mainan, lampu, serta boneka tentu harganya lebih mahal daripada baby bouncer yang sekedar bisa mengayun-ayun saja tanpa mainan sama sekali. Pilihan bahannya pun beragam, ada fiber, plastic, dan bahan lain yang ringan.
Sebaiknya pilih alas baby bouncer yang dilapisi busa lembut serta kain penutup dari katun karena lebih nyaman. Pastikan ada sabuk pengaman yang terpasang sempurna. Meski saat ini banyak dijual baby bouncer yang relative murah, tapi sebaiknya pastikan keamanan bahan dan cat/pewarna yang digunakan. Baby bouncer bisa digunakan sampai bayi berumur 6 bulan.

2. Swing Grip
Sekilas, bentuknya mirip boks bayi biasa, tapi ternyata swing grip mempunyai dua fungsi, yakni sebagai boks bayi dan ayunan. Ada kayu pengunci di salah satu tiangnya yang kalau dilepas maka boks bisa diayun pelan-pelan. Harganya berkisar lima ratus ribu hingga jutaan rupiah. Meski harganya relative mahal, tapi dengan dua keuntungan sekaligus, banyak manfaat yang bisa didapat. Ayunan model ini bisa sekaligus untuk meninabobokan bayi. Setelah bayi tidur, tak perlu repot-repot lagi memindahkannya, cukup pasang kembali penguncinya, maka ayunan otomatis beralih fungsi menjadi tempat tidur. Swing Grip ini bisa digunakan sampai bayi berumur 6 bulan.
Secara tradisional masyarakat Indonesia sebenarnya sudah akrab dengan ayunan model ini. Biasanya dengan menggunakan selendang yang agak besar dan dikaitkan pada dua tiang hingga membentuk kantong seperti hammock. Bayi diletakkan di dalam kantong, lalu di ayun-ayun hingga tidur.

3. Swing Chairs
Setelah lewat lima bulan, baik baby bouncer maupun swing grip biasanya sudah tidak bisa digunakan karena ukurannya sudah kekecilan. Padahal, di usia ini, gerak bayi semakin bertambah. Dari yang biasanya hanya tidur di kasur, kini sudah bisa berguling kesana kemari. Meninggalkannya sendirian di kamar saat bayi tidak tidur tanpa pengawasan jelas riskan. Dengan swing chairs, masalah ini bisa diatasi. Bentuknya seperti ayunan yang ada di taman bermain, tapi ukurannya khusus untuk bayi. Kursinya dilapisi dengan busa empuk berbalut kain katun, dilengkapi dengan pengaman stadar, sehingga bayi aman saat menggunakannya.
Pilih swing chairs yang terbuat dari bahan yang ringan sepeti plastic atau fiber, sehingga mudah dipindah-pindahkan. Saat orang tua harus beraktifitas di dapur atau teras, alat ini bisa diletakkan di tempat yang terlihat. Swing chairs juga efektif digunakan saat menyuapi makanan, mengganti baju, minum susu, dan sebagainya.

4. Baby Bungee
Jenis ayunan yang bisa digunakan di usia 6 bulan ke atas lainnya adalah baby bungee. Ayunan ini bentuknya seperti kursi dengan lubang untuk menjulurkan kaki ke bawah. Ayunan ini mempunyai tiang/tali yang diikatkan ke plafon rumah atau kusen pintu. Dengan kaki yang menyentuh lantai, bayi bisa mengayun sendiri. Ayunan ini membuat bayi bergerak lebih aktif. Di saat orang tua harus mengerjakan sesuatu, bayi bisa dibuat “sibuk sendiri” dengan ayunan ini. Secara tradisional, ayunan model ini juga sudah dimiliki masyarakat Indonesia. Memang bentuknya tidak sebagus buatan pabrik, tapi fungsinya kurang lebih sama. Biasanya secara tradisional ayunan ini dibuat dari ban bekas yang dilubangi dan digantungkan di pohon. Cara memakainya pun sama yaitu mengayunkan dengan menggunakan kaki.

FAST FINGER

Sebuah keyboard dirancang khusus supaya lebih memudahkan bagi siapa saja yang baru belajar mengetik.
Keyboard yang diberi nama Fast Finger ini dikenalkan sebagai salah satu gadget yang bisa membantu belajar mengetik. Caranya dengan menyediakan tombol-tombol untuk mengetik cepat dan layout huruf alternative.
Keyboard ini diharap cocok untuk anak-anak maupun orang dewasa yang baru belajar mengetik (sehingga sering melihat keyboard).
Setiap tampilan tombol terlihat dua alternative huruf. Alternative pertama, warna putih, susunan huruf sesuai dengan urutan abjad. Sedangkan yang berwana merah yaitu susunan QWERTY standar. Kita bisa pindah antar dua mode tersebut dengan menekan tombol F di bagian atas keyboard.

Selain itu Fast Finger menyediakan akses cepat ke sebuah frasa singkatan yang sering digunakan anak-anak atau remaja ketika chatting. Singkatan tersebut diletakkan diantara tombol F1 – F12 dan termasuk singkatan kata ASAP, BTW, THX sampai LOL.
Pertanyaan yang muncul dari adanya gadget ini adalah, apa sangat membantu belajar mengetik, atau malah menimbulkan kebiasaan menyingkat kata-kata yang kurang sehat?

CHARGER SINAR SURYA

Sebuah perusahaan asal Finlandia, Suntrica, membuat charger yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi. Jadi ketika kita berada di tengah jalan, tidak perlu repot mencari colokan listrik untuk mengisi batre ponsel, MP3 dan gadget lainnya.
SolarStrap, nama perangkat unik ini, menurut perusahaan yang membuat, cara kerja charger untuk mengisi batre adalah dengan cara menangkap energi sinar surya yang tidak terbatas tersebut, kemudian di ubah menjadi energi listrik.
Kita tinggal memasang alat tersebut di bawah sinar matahari sampai terpanggang, setelah waktunya cukup bisa langsung ditransfer ke piranti elektronik.
SolarStrap belum lama ini sudah di pamerkan diajang Mobile World Congress 2010 yang diadakan di Barcelona Spanyol.
Negara Petro dollar Uni emirat Arab (UEA) berencana menjadi salah satu Negara yang siap menjual alat ini.
Salah satu alasan adalah karena di UEA sinar matahari sangat terik. Lebih-lebih di daerah tersebut cukup banyak padang pasir yang siap menambah sinar surya menjadi semakin panas. Jadi SolarStrap sangat cocok diterapkan di Negara tersebut.