Selasa, 08 September 2009

Kotoran sapi menjadi listrik

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil membuat suatu reaktor Bioelektrik yang bisa membuat kotoran sapi dan kotoran-kotoran hewan lainnya sebagai biogas yang menghasilkan listrik.

"Genset pembangkit listrik yang tadinya 100 persen menggunakan solar, sekarang cukup 30 persen saja, sebab yang 70 persen di ganti biogas, sehingga irit 70 persen solar" kata peneliti Bioelektrik Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (Telimek) LIPI Aep Saefudin MT.

Genset dual fuel atau bahan bakar ganda kapasitas 10 kwh itu menghasilkan daya listrik yang besarnya 2000 watt, di sini 1 kwh konsumsi listrik memerlukan 0,03 m3 biogas (1 kubik biogas sama dengan 0,8 liter solar/premium).

Cara membuat biogas dengan dengan reaktor bioelektrik ini yaitu dengan mencampur kotoran sapi dan air dengan perbandingan 1:1 atau 1:2, lalu di masukkan ke dalam reaktor secara anaerob selama 21-30 hari sehingga muncul pembusukan dan lalu menjadi gas metan.

60 persen biogas berupa gas metana (CH4), 38 persen karbondioksida (CO2), dan sisanya gas hidrogen sulfida (H2S).

Gas yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik secara anaerob ini lalu bisa dijadikan bahan bakar untuk genset listrik, dan ini bisa dilakukan siapa saja.

Sementara itu, Yaya Sudrajat Sumarna, Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI mengatakan kalau biogas merupakan sumber energi alternatif yang bisa diperbaiki sebab bahan baku limbah organik sangat banyak tersedia.

Potensi pengembangan biogas di Indonesia masih cukup besar mengingat cukup banyak populasi ternak serta kotoran hewan lainnya. Untuk sapi/kerbau satu ekor bisa menghasilkan kurang lebih 2 kubik biogas tiap harinya, dan ini sudah cukup untuk kebutuhan masak dan penerangan di skala rumah tangga.

Menggunakan biogas mempunyai banyak keuntungan, di antaranya, memanfaatkan kotoran hewan yang tidak terpakai sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Selain itu juga menghasilkan kompos organik, baik itu yang berupa kompos cair maupun kompos padat dengan kualitas baik dan sangat cocok untuk pupuk organik semua tanaman.

Biogas bisa langsung dipakai seperti elpiji sehingga dalam jumlah yang banyak biogas bisa digunakan sebagai pembangkit energi listrik.

Dengan banyaknya biogas di Indonesia diharapkan akan menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan sehingga masyarakat akan menjadi sehat.

1 komentar:

Aiska Hendra mengatakan...

Mengko nek dinggo masak mambu po ora yo ?

Posting Komentar