Rabu, 19 Mei 2010

Nikmatnya Dibuai Ayunan

Maunya, dengan kehadiran si kecil di rumah, ayah dan ibu tetap dapat melakukan rutinitas dengan tenang. Salah satu solusinya, sediakan ayunan bayi yang bisa naik turun agak lama. Ayunan bayi memberi efek nyaman seperti gendongan orang tua. Bayi bisa berayun lembut sambil tetap bermain. Sementara itu, ayunan bayi bisa dipindah-pindahkan kelokasi yang terlihat, misalnya saat orang tua beraktifitas di ruang makan, ruang keluarga, bahkan di teras belakang. Ayunan bayi dibuat dengan beberapa macam bentuk, sesuai ukuran dan kebutuhannya. Berikut beberapa jenis ayunan bayi:

1. Baby Bouncer
Bentuk ayunan ini menyerupai kursi malas untuk orang dewasa, namun bisa berayun ke atas-bawah. Saat bayi bergerak, baby bouncer akan berayun-ayun dengan sendirinya, orang tua tidak perlu ikut mengayun. Efek yang dirasakan bayi saat berada di baby bouncer seperti ditimang-timang. Pilihan harganya beragam, dari puluhan ribu hingga satu juta keatas, tergantung kualitas barang dan kelengkapannya. Baby bouncer yang di lengkapi mainan, lampu, serta boneka tentu harganya lebih mahal daripada baby bouncer yang sekedar bisa mengayun-ayun saja tanpa mainan sama sekali. Pilihan bahannya pun beragam, ada fiber, plastic, dan bahan lain yang ringan.
Sebaiknya pilih alas baby bouncer yang dilapisi busa lembut serta kain penutup dari katun karena lebih nyaman. Pastikan ada sabuk pengaman yang terpasang sempurna. Meski saat ini banyak dijual baby bouncer yang relative murah, tapi sebaiknya pastikan keamanan bahan dan cat/pewarna yang digunakan. Baby bouncer bisa digunakan sampai bayi berumur 6 bulan.

2. Swing Grip
Sekilas, bentuknya mirip boks bayi biasa, tapi ternyata swing grip mempunyai dua fungsi, yakni sebagai boks bayi dan ayunan. Ada kayu pengunci di salah satu tiangnya yang kalau dilepas maka boks bisa diayun pelan-pelan. Harganya berkisar lima ratus ribu hingga jutaan rupiah. Meski harganya relative mahal, tapi dengan dua keuntungan sekaligus, banyak manfaat yang bisa didapat. Ayunan model ini bisa sekaligus untuk meninabobokan bayi. Setelah bayi tidur, tak perlu repot-repot lagi memindahkannya, cukup pasang kembali penguncinya, maka ayunan otomatis beralih fungsi menjadi tempat tidur. Swing Grip ini bisa digunakan sampai bayi berumur 6 bulan.
Secara tradisional masyarakat Indonesia sebenarnya sudah akrab dengan ayunan model ini. Biasanya dengan menggunakan selendang yang agak besar dan dikaitkan pada dua tiang hingga membentuk kantong seperti hammock. Bayi diletakkan di dalam kantong, lalu di ayun-ayun hingga tidur.

3. Swing Chairs
Setelah lewat lima bulan, baik baby bouncer maupun swing grip biasanya sudah tidak bisa digunakan karena ukurannya sudah kekecilan. Padahal, di usia ini, gerak bayi semakin bertambah. Dari yang biasanya hanya tidur di kasur, kini sudah bisa berguling kesana kemari. Meninggalkannya sendirian di kamar saat bayi tidak tidur tanpa pengawasan jelas riskan. Dengan swing chairs, masalah ini bisa diatasi. Bentuknya seperti ayunan yang ada di taman bermain, tapi ukurannya khusus untuk bayi. Kursinya dilapisi dengan busa empuk berbalut kain katun, dilengkapi dengan pengaman stadar, sehingga bayi aman saat menggunakannya.
Pilih swing chairs yang terbuat dari bahan yang ringan sepeti plastic atau fiber, sehingga mudah dipindah-pindahkan. Saat orang tua harus beraktifitas di dapur atau teras, alat ini bisa diletakkan di tempat yang terlihat. Swing chairs juga efektif digunakan saat menyuapi makanan, mengganti baju, minum susu, dan sebagainya.

4. Baby Bungee
Jenis ayunan yang bisa digunakan di usia 6 bulan ke atas lainnya adalah baby bungee. Ayunan ini bentuknya seperti kursi dengan lubang untuk menjulurkan kaki ke bawah. Ayunan ini mempunyai tiang/tali yang diikatkan ke plafon rumah atau kusen pintu. Dengan kaki yang menyentuh lantai, bayi bisa mengayun sendiri. Ayunan ini membuat bayi bergerak lebih aktif. Di saat orang tua harus mengerjakan sesuatu, bayi bisa dibuat “sibuk sendiri” dengan ayunan ini. Secara tradisional, ayunan model ini juga sudah dimiliki masyarakat Indonesia. Memang bentuknya tidak sebagus buatan pabrik, tapi fungsinya kurang lebih sama. Biasanya secara tradisional ayunan ini dibuat dari ban bekas yang dilubangi dan digantungkan di pohon. Cara memakainya pun sama yaitu mengayunkan dengan menggunakan kaki.

0 komentar:

Posting Komentar