Kamis, 29 Juli 2010

Peranan Suami - Sebagai kepala keluarga

Didalam syariat Islam seorang calon suami harus mempersiapkan diri menjadi kepala keluarga. Dan didalam kepemimpinan itu Allah telah memberikan potensi lebih bagi suami dibandingkan istrinya, sehingga dia akan mampu memimpin keluarganya.
Walaupun antara suami istri ada keseimbangan hak, namun Allah menegaskan bahwa suami memiliki kedudukan yang lebih dibandingkan istri, termasuk didalamnya hak dan kewajiban memimpin keluarga secara ma’ruf.

QS Al Baqoroh 228.
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


Kewajiban suami untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, sehingga mampu melaksanakan tugas kepemimpinan secara tepat dan bijaksana. Pengembangan potensi yang sangat penting adalah pendalaman ilmu Qur’an sebagai petunjuk yang akan mampu membentuk ruhiyah diri maupun keluarganya. Dengan kedalaman ruhiyahnya seorang suami akan mampu membingkai kemampuan intelektualnya dan akan mampu membimbing emosinya sesuai dengan panduan Al Qur’an. Karena hanya orang yang mampu mengendalikan intelektualnya dengan keimananlah yang akan menjadi hamba yang terangkat derajatnya.

QS Al Mujadalah 11.
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dan hanya orang yang mampu mengarahkan emosi dan ilmu yang dimiliknya dengan panduan iman yang akan mampu produktif dalam beramal sholeh dan akhirnya mampu mengantarkannya kehidupan yang sejahtera.

QS An Nahl 98.
Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi akhir-akhir ini, disebabkan karena rendahnya nilai ruhiyah angoota keluarga dan tidak mampunya membangun komunikasi antara mereka karena rendahnya intelektual mereka, sehingga tidak mampu mengendalikan emosinya, akhirnya mengakibatkan terjadinya perselisihan yang berujung pada kekerasan rumah tangga.
Insya Allah jika kita mampu mengembangkan potensi yang ada, kita akan mampu menyelesaikan problem yang ada atas dasar ketakwaan, dan sebesar apapun problem tersebut Allah akan memberikan jalan keluarnya.

QS Ath Tholaq 2.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

Bahkan Allah menjanjikan akan memberikan risqi dengan rizqi yang tidak diprediksikan sebelumnya, bahkan karena ketakwaan, insya Allah akan mencukupi semua kebutuhan hidup.

QS Ath Tholaq 3.
Dan memberinya rezqi dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

0 komentar:

Posting Komentar